Sabtu, 01 April 2017

CINTA KASIH



CINTA KASIH


Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.

CINTA TINGKAT TERTINGGI

Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, kepada Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Hal ini merupakan keharusan bagi umat islam karena tidak diragukan lagi bahwa orang yang telah merasakan nikmatnya iman akan meyakini bahwa hanya Tuhan lah satu-satunya zat yang maha sempurna, maha indah, dan maha agung di dunia ini.

CINTA TINGKAT MENENGAH

Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, suami/istri dan kerabat. Cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Perasaan lembut yang diberikan oleh Tuhan dalam jiwa dan hati inilah yang membentuk perasaan cinta dan kasih sayang dari seseorang terhadap orang lain.

CINTA TINGKAT RENDAHAN

Cinta tingkat rendahan adalah cinta yang keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Bentuknya bisa berupa cinta kepada setan, cinta didasrkan hawa nafsu, dan sebagainya.
 
Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan sebagai berikut :
1.       1. Perasaan terhadap keluarga
2.       2.Perasaan terhadap teman-teman atau philia
3.       3.Perasaan yang romantis atau disebut juga asmara
4.       4.Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau Cinta eros
5.       5.Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6.       6.Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri yang disebut Narsisme
7.       7.Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
8.       8.Perasaan terhadap Negaranya atau Patriotisme
9.       9.Perasaan terhadap Bangsa atau Nasionalisme

CINTA ORANG TUA

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Seperti gambar tersebut merupakan bentuk cinta seorang anak kepada ibunya, anak itu merasakan kenikmatan dan kenyamanan selama ia dekat dengan ibunya dan kasih sayang itu akan dibuktikan anak dengan tingkah atau perilaku yang baik. Anak akan memberikan semua yang terbaik untuk ibunya dan ingin selalu ibunya bahagia. Sebaliknya dengan orang tua, mereka pun rela mengorbankan apa saja demi kebahagiaan anak-anaknya.
Orang tua dan anak memiliki ikatan batin yang kuat sehingga cinta kasih terhadap orang tua dan anak muncul secara alami. Karena pada saat ibu mengandung selama 9 bulan menjaga dan merawat anaknya dalam kandungan. Sang ayah pun dengan sabar menunggu dan memberi motivasi agar semua baik-baik saja. Ibu memberikan asupan gizi pada saat kita berada dalam kandungan, memberikan perlindungan dan cinta kasih, tanpa pamrih. Begitu pula setelah kita dilahirkan, kedua orang tua kita berusaha merawat, membesarkan, bekerja demi menghidupi sang anak dan mendidik anaknya dengan baik agar sang anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, dan berharap kelak menjadi seorang anak yang bisa membanggakan, sukses dunia maupun akhirat, dan  seorang anak yang membahagiakan kedua orang tuanya.
Kesuksesan yang diraih oleh seorang anak tidak akan berhasil tanpa adanya peran dan lantunan doa dari kedua orang tua kita. Dan kesuksesan yang kita dapat tidak akan berguna tanpa adanya akhlak yang baik dalam diri seorang anak terutama kepada orang tuanya. Sehingga akhlak yang baik yang dimiliki oleh seorang anak merupakan kebahagiaan utama yang dirasakan oleh orang tua.
Salah satu wujud atau ungkapan cinta seorang anak kepda orang tua adalah pada saat kita mencium tangan pada saat bepergian, seseorang yang terbiasa dengan hal ini mempunyai sikap patuh kepada orang tuanya. Karena pada saat mencium tangan orang tua sebelum bepergian berarti dia meminta izin atau restu kepada orang tua. Ini merupakan sikap bertanggung jawab seorang anak, lebih tepatnya sikap patuh kepada orang tua. Orang tua pun tidak cemas dengan anak-anak mereka yang sedang berada di sekolah, sedang jalan-jalan bersama teman ataupun sedang merantau karena mereka(orang tua) yakin anaknya selalu minta restu sebelum bepergian. Adapula seorang anak yang ingin menjadi berarti dihadapan orang tuanya dengan beberapa usaha yang bisa ia lakukan. Diantaranya, membantu orang tua, berusaha berprestasi dan menjadi orang sukses. Tak diragukan lagi, ketika salah satu dari orang tua kita ada yang sakit, seorang anak sewajarnya berusaha untuk merawat orang tuanya. Semua itu merupakan usaha untuk membahagiakan orang tua dalam rangka wujud cintanya kepada kedua orang tua kita. 
Cinta seorang anak kepada orang tua tidak akan menyadari bahwa cintanya akan membuat mereka takut untuk kehilangan keduanya, padahal semua itu(kedua orang tua) hanyalah titipan dari Allah SWT kepada kita. Dan apabila sewaktu-waktu sang pencipta ingin mengambilnya, maka kita haruslah ikhlas. Seperti halnya semua yang  kita miliki dalam hidup ini  pada hakekatnya merupakan titipan Sang Khalik, Zat yang maha memiliki dan maha berkuasa  atas seluruh  alam semesta ini. Sebagai manusia kita hanya diberi Sang Pemilik hak pakai sementara. Waktu dan masa pakainya tidak ada yang tahu pasti, tergantung Sang Pemilik kapan Dia akan mengambil lagi semua yang pernah dititipkan pada kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar